who's this person?

Selasa, 10 Mei 2011

Ketika film mempengaruhi kehidupan anak muda…



Saya masih ingat dulu waktu muda di SMP Negeri 4 Bogor, salah satu SMP favorit dan bergengsi di kota ini. Murid yang masuk sini harus memiliki NEM yang lumayan tinggi, jadi rata-rata anak-anak sini orang2nya pinter2.
Di SMP, saya bukan termasuk dalam geng2 populer. Gak masuk ekskul manapun. Jadi pergaulan saya gak bakal ada hubungannya dengan anak2 basket yang gaol gethoh, atau anak2 OSIS yang EKSIS gethoh, atau anak2 jenius yang kutu buku tapi tetep gaol gethoh… Saya super biasa banget2, dengan rambut panjang lepek tanpa rebonding yang diikat kebelakang, tas gendong yang tiga taon gak ganti2, rok yang kendor di bawah lutut, dan baju yang gombrang gambreng. Dengan kata laen, gak gaol geela lo Meh!
Gak jarang saya merasa minder, meskipun saya juga punya teman sekaliber. Saya suka iri sama anak pramuka yang mandiri, atau sama anak PMR yang bajunya kinclong putih2, mereka seperti memiliki dunia sendiri namun tetap dapat masuk ke dunia yang lain karena kehadiran mereka diakui. Tapi meskipun begitu, sebenarnya saya bukan anak yang pemalu, meskipun kehadiran saya jarang ada yang tau. Apalagi sejak adanya film AADC itu. Film yang punya pengaruh tersendiri khususnya untuk anak2 cupu.
Waktu itu kelas 3, taon 2002. Tahun dimana Ada Apa dengan Cinta berjaya. Dimana semua murid cewek berlomba-lomba pake kaos kaki sepanjang2nya kaya pemain bola, rok sependek2nya kaya si Cinta (Dian Sastrowardoyo) sang tokoh utama, dan baju seketat-ketatnya kaya si Maura (Titi Kamal). 
seandainya geng kita memang personilnya secantik orang2 ini...


Saya waktu itu duduk di kelas 3-I, yang kelasnya di lantai dua dekat lab computer. Saya duduk bersama teman dekat saya, Yuni. Yuni ini orang padang yang unik sekali. Dia kalo ngomong toa sekali, sampe kuping jadi pengang berkali2. Yuni ini baik hatinya. Rambutnya panjang lurus dan hitam. Orangnya hitam manis dengan hidung mancung dan berdada besar. Entah karena dadanya besar atau karena dia tidak suka baju ketat, Yuni selalu pakai kemeja yang longgar, jadi dia terliat lebih gemuk dari aslinya. Yuni orang yang sensitive, hobinya nonton drama2 fiktif, gak jauh dari film India yang setiap perasaan pemainnya dijadiin lagu (sedih, nyani, seneng, nyanyi, marah, nyanyi, jatuh cinta, nyanyi), dan gak jauh2 dari muter2in pohon dan kejar2an antar pasangan (hoek bgt dwehhh). Yuni juga suka banget novel2 yang bikin nangis, seperti Putri Huan Zhu-nya Chiung Yao, atau Kabut Cinta, Pendekar Chien Pieng (pendekar apaan tuh?!), dll. Sampai2 salah satu criteria suami masa depannya: punya kepribadian yang sama kaya He SHuhuan or Yun Chi (tokoh utama salah satu drama favoritnya).
Yuni punya drama sendiri di rumah, alias drama keluarga. Ada aja yang dia tangisin. Entah itu kejahatan ayah tirinya, kecerewetan ibunya, kebandelan adiknya, dll. Jadi kadang kalo di kelas suka menitikkan air mata. Persis tokoh utama di drama kesukaannya.
Dibelakang saya, duduk dua cewek yang gempal2. Ita dan Nindya. Ita berwajah imut. Saking imutnya orang suka bilang dia amit2. Apalagi klo difoto, amiit bgt, eh imut banget! Tapi namanya cewek ye, sirik aje..kalo liat foto die…nganggepnya sok imut gilee…! Jadi kadang beberapa orang suka sensi sama dia.
Mungkin karena sadar kalo dia itu sebenernya imut, Ita kadang suka jaim, dan jaimnya itu kadang ngeselin. Meskipun begitu dia temen yang baik untuk diajak curhat, tipe pendengar yang baik dan perhatian.
Lain Ita lain Nindya. Kalo soal bodi sih gak lain2 amat, dua orang ini sama2 berisi dan agak gemuk. Tapi kalo sifat..eugh..saya lupa Nindya seperti apa. Tapi menurut buku harian saya jaman SMP, Nindya ini orangnya agak jayus, tapi baiiiiikkk bgt! Udah gitu dia orangnya gampang banget terharu. Agak ragu saya, karena sudah bertahun2 yang lalu. Maaf ya Nindya, saya lupa kamu karakternya seperti apa pada masa dulu kala. Yang pasti Nindya itu meskipun agak gemuk dan bongsor, mukanya cantik dan manis banget. Rambutnya lurus kayak di rebonding. Kulitnya mulus eksotis. Gak heran selepas SMP dia bisa jadian sama cowok bule gantweng. Hihi..
Di samping meja saya, ada Nina. Nina ini gemuk sekali. Tapi dia orangnya gaul dan trendy. Suaranya membahana. Kalo nyanyi bagus sekali, merduuuu…bgt! Nina orangnya sangat percaya diri. Meskipun gemuk dan berkulit gelap serta bermuka tidak semulus suaranya, Nina selalu menganggap dirinya cantik dan digilai. Kadang saya bingung, kok ada orang yang begitu percaya diri?
Nina sering cerita tentang pria2 entah fiktif entah nyata yang menggilainya. Tentang kehidupan malamnya yang dipenuhi dugem dan pulang pagi (di bogor dugem dimana sih yang asik!? Jaman SMP pula!). Nina juga sering membanggakan harta keluarganya, dia selalu bilang keluarganya punya tanah seribu meter..dan lain lain dan lain lain. Saya pribadi tidak peduli, karena saya bukan tipe orang yang peduli. Saya cuek sekali, bahkan sering kena tegoran dari teman2 saking cueknya sama sekitar. Itu mungkin yang bikin Nina betah berteman dengan saya. Dia bisa cerita apa saja. Saya juga betah berteman dengan Nina, abis dia royal sekali sih! Saya sering ditraktir dan diajak main kerumahnya.
Nina juga baik dan setia kawan. Apalagi sifat percaya dirinya yang membuat saya kadang terpesona. Dan Nina juga pelopor geng kami, geng Ada Apa Dengan Cinta!
Ya! Saking gilanya kita sama film itu, maka Nina pun beNinasiatif membeli buku harian untuk kemudian menobatkan bahwa buku itu adalah buku harian kami: Nindya, Yuni, Imeh, Ita, dan Nina. Dan dengan inisiatifnya yang luar biasa, Nina menobatkan dirinya sebagai Cinta (gila ya, langsung tokoh utama!), Yuni yang sering nangis sebagai Alya, saya yang kadang gak nyambung sebagai Milly (keimutan dwehhh), Nindya yang cantik sebagai Maura, dan Ita sebagai Karmen (padahal tu anak gak ada atletis2nya!).
Buku harian itu pun dipindahkan dari tangan ke tangan yang lain untuk ditulisi dengan kejadian2 gak penting dan didramatisir oleh kami. Tapi sebelumnya tentu saja pengenalan geng AADC kita, seperti yang ditulis oleh Nina:

“ halo Alya, Maura, Milly, Karmen…
Hai gank AADC? Ini gua Cinta alias Nina. Ya, Ra, Li, Men, hari ini gua seneng banget. Oh …ya Cinta mau kasih tau, tentang biodata Cinta. Satu…Dua…Tiga…haiiii….(di kepala saya terbayang lenggak lenggok Nina yang centil)
Nama                           : Nina Novianti
Nama Panggil              : Cinta
Alamat            :                       :,,,,sensor,,,
No. Telp/Hp                :….sensor…
Tempat/tgl lahir           :….sensor….

Alya….Maura….Milly….Karmen…..
Hidup ini harus kita lewati bersama. Oh ya Alya, Maura, Milly, Karmen. Gua pengen banget kita jadi tetep satu. Jangan pada berantem. Nanti Milly nangis lagi, gara-gara si Cinta masih berhubungan sama Rangga (gak nyambung deh ah, haha). Padahal gua nggak tuh! (yaeyalah, secara lo jomblo Rin..Rin..). ngga mau kita berantem. Pasti kita pada pisah. Kan gua gak mau kalo kita pisah. Huk huk…
Kayaknya cukup dulu ya biodata Cinta. Message buat semua, lu semua pda inget gak puisi cinta disitulah harus kita lihat k’lo kita harus seperti itu. Sudah dulu ya!
Salam dari gua.
Nina.Cinta. “

Selain perkenalan masing-masing personil, ada juga curhatan atau cerita keseharian kita, misalnya curhatan si Yuni:

Coerhatnya Yuni, Selasa, 26-3-03
Kemaren gue nonton ‘kabut cinta’, bahagia banget soalnya nenek gue mendukung gue sebabnya gue nangis pas nonton ‘kabut cinta’ terus mamah gue ngadu ke my grandma k’lo si Yuni nangis, lalu nenek gue bilang k’lo si Yiping bahasanya bagus, feminism, gayanya keren. Ih, asyik gue dibelain sama my grandma. Pokoknya my grand ma mendukung gue banget
Ttd
Vicky (lha kok Vicky? Ternyata karma artis mandarin favorit Yuni adalah Vicky Zhao.)

Di film AADC, si Cinta punya lagu yang berasal dari puisi ciptaannya. Tentang persahabatan. Dan di buku diary geng AADC bajakan kita ini pun gak kalah canggih dengan AADC aslinya. Soalnya saya juga dengan inisiatif yang luar biasa menuliskan puisi indah (hoeekk) tentang persahabatan kami yang gemilang:

GUE SOBAT ELO
Warna kulit tak jadi masalah
Beda suku it’s ok
Gue gak peduli siapa elo
Dari mana asal elo
Dan apa yang udah elo lakuin

Selama kita dekat
Selam kita saling menyayangi
Selama kita sobatan
Dan selama satu untuk semua dan semua untuk satu
Maka segala perbedaan
Gak akan bisa mecahin persahabatan kita

Gue sobat saat senang
Dan teman di saat sedih
Sedapat mungkin gue menolong
Walaupun gue lebih sering ditolong

Sobat
Jangan pernah lupain gue
Apalagi persahabatan kita
And jangan ketawain
Puisi picisan gue

Ttd
Imeh

karena sering kemana-mana berlima dan sering ditemukan sedang berwajah sendu dan kadang salah satu dari kami menangis, temen2 sekelas jadi curiga. Apalagi kabar tentang kita yang sering curhat di satu buku diary udah kesebar dikelas. Akhirnya, Lala, cewek basket gaooll gethoh iseng bertanya dengan sengak, " Eh, lo pada bikin geng AADC ya? Apa lo pada bikin geng cewek gendut?"
Rasanya pengen gue centang aja tuh muka berminyak si Lala. Tapi apa daya, kita2 ini memang gendut2. Jadi kalo diinget sekarang lucu juga sih, empat cewek gendut plus satu cewek kurus yang wujudnya jauh banget dari ngartis, bikin geng yang jiplak artis!

Ah…SMP, memang bukan masa favorit saya, tapi ada juga kenangan lucunya. Hidup AADC!
Dan kemana teman2 saya yang lucu2 itu? Yuni sudah menikah dan punya anak satu. Ita Nina dan Nindya sepertinya masih single seperti saya. Lulus SMP, saya masih suka ketemu Ita. Kalo sama Yuni, saya bahkan satu SMK selama tiga tahun. Saya tidak pernah ketemu Nina dan Nindya sampai sekarang. Tapi kalo saya lagi iseng, dan tiba2 mood untuk ngeliat perkembangan mereka, saya tinggal klik nama mereka di facebook saya. Apa mereka masih ingat ya dengan diary yang sering kami tulisi? Yang kebetulan ada pada saya sekarang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar